Senin, 28 Mei 2012
Hasil Akhir Aliran Internal Laminar
Inilah hasil simulasi CFDSOF aliran internal laminar yang saya kerjakan, dan bisa dilihat di video yang telah saya upload. Dari gambar terlihat perbedaan tekanan dari bagian yang terdekat dengan dinding pipa sampai aliran yang ada di dalamnya. Selain itu, pada bagian dinding pipa yang mempunya tegangan gesernya sama dengan nol. Pada pembuatan aliran ini, saya membuatnya denga mengatur beberapa wall agar terlihat perbedaan tekanannya. Rumus dari gaya Wall adalah
Nah, dari gambar ini kita juga bisa melihat perhitungan dari gaya wallnya yaitu,
Sabtu, 26 Mei 2012
Prosedur Simulasi Aliran Eksternal Laminar
1.Buka Aplikasi CFDSOF, pilih Input-Alokasi Memori-Ya.
2.Pilih Input-Domain, lalu Atur dimensinya ( P,T,L ) dan Jumlah Cell, lalu pakai dan tutup.
3. Pilih Input-Model, pakai dan tutup
4.Pilih Input-Atur Cell- Zona Tipe : W-Wall ; ID : 1
5. Pilih Zona Tipe : Inlet ; ID : 1, ini berguna sebagai saluran masuk fluida
6.Pilih Zona Tipe : Outlet ; ID : 1, ini berguna sebagai saluran keluar fluida
7.Pilih Zona Tipe : W-Wall ; ID : 2 dan lakukan langkah yang sama dengan hanya menukar ID nya mulai dari 3 sampai 6. Membuat wall yang berbeda agar terlihat saat simulasi terlihat perbedaan tekanannya. Lalu tayang, sehingga terlihat hasil akhirnya
8. Pilih Input-KS-Zona tipe : Inlet- Setting- Atur kecepatannya ( U ).
9. Ketik in-kf-dn-vs masukkan sesuai dengan fluida yang akan kita pakai.
10. Pilih Olah-Iterasi, masukkan jumlah iterasinya
11. Pilih Hasil-Kontur-Kecepatan-Velocity Magnitude-Tayang, lalu hasil akhirnya
Terlihat perbedaan tekanan disetiap wallnya
12. Ketik es-es-al-pv-gw lalu akan terlihat hasil gaya wall disetiap wallnya
2.Pilih Input-Domain, lalu Atur dimensinya ( P,T,L ) dan Jumlah Cell, lalu pakai dan tutup.
3. Pilih Input-Model, pakai dan tutup
4.Pilih Input-Atur Cell- Zona Tipe : W-Wall ; ID : 1
5. Pilih Zona Tipe : Inlet ; ID : 1, ini berguna sebagai saluran masuk fluida
6.Pilih Zona Tipe : Outlet ; ID : 1, ini berguna sebagai saluran keluar fluida
7.Pilih Zona Tipe : W-Wall ; ID : 2 dan lakukan langkah yang sama dengan hanya menukar ID nya mulai dari 3 sampai 6. Membuat wall yang berbeda agar terlihat saat simulasi terlihat perbedaan tekanannya. Lalu tayang, sehingga terlihat hasil akhirnya
8. Pilih Input-KS-Zona tipe : Inlet- Setting- Atur kecepatannya ( U ).
9. Ketik in-kf-dn-vs masukkan sesuai dengan fluida yang akan kita pakai.
10. Pilih Olah-Iterasi, masukkan jumlah iterasinya
11. Pilih Hasil-Kontur-Kecepatan-Velocity Magnitude-Tayang, lalu hasil akhirnya
Terlihat perbedaan tekanan disetiap wallnya
12. Ketik es-es-al-pv-gw lalu akan terlihat hasil gaya wall disetiap wallnya
Rabu, 23 Mei 2012
Pembahasan Soal 8.20 ( Buku Munson )
Minyak (berat spesifik = 8900 N/m³, viskositas = 0,10 N.s/m²)
mengalir melalui sebuah tabung horizontal berdiameter 23mm seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sebuah manometer tabung-U digunakan untuk
mengukur penurunan tekanan sepanjang tabung. Tentukan kisaran dari nilai h agar alirannya laminer!
Diketahui :
Ditanya : h =.....?
Jawab :
Untuk aliran laminar, Re kecil sama 2100, dimana massa jenis adalah gamma dibagi grafitasi. Maka, nilai minimum h adalah h = 0 (tidak ada
aliran) dan nilai maksimum h adalah
untuk Re = 2100. Sehingga,
Untuk
fluida viskos yang mengalir,
dengan
z1 = z2 dan V1
= V2 = V. Sehingga,
Penjelasan Teori Soal 8.20 ( Buku Munson )
dE adalah energi total pada sebuah sistem dimana energi
potensial dan energi kinetik. 2 energi ini merupakan energi dasar pada alam.
Perubahan energi merupakan input dari sebuah system.
W adalah kerja yang dihasilkan oleh gaya. Karena energi
digunakan oleh sistem, sistem menghasilkan output berupa kerja.
Q adalah panas yang dihasilkan oleh sistem. Panas adalah hasil dari
output. Hampir tidak ada system yang ideal, sehingga tidak mungkin semua input
bisa dijadikan output, oleh karena itu harus ada yang hilang karena interaksi
dari sistem itu sendiri.
Persamaan Bernoulli yang di bawah ini,
memiliki satu energi dan
dua kerja. Kerugian nya tidak diikutkan dalam persamaan tersebut, Jika
kerugiannya diikut sertakan,Bernoulli akan bekerja pada kondisi real, dan
persamaan menjadi,
Dalam persamaan Bernoulli, tidak ada energi yang
hilang,namun berubah ke bentuk lain. Persamaan Bernoulli hanya berlaku pada
fluida ideal.
z 2 = losses (kerugian) yang terjadi akibat
perubahan tekanan statik. Losses ini berupa panas yang didistribusikan (
didisipasi ) kelingkungan sehingga tidak
terdeteksi adanya perubahan temperatur. Pengukuran statik dilakukan pada tempat yang stagnan sehingga yaitu
kinetik. hasil yang didapat bisa dibilang akurat.
Lapisan Batas ( Boundary Layer )
Fluida yang mengalir pada suatu permukaan benda,
baik aliran tersebut laminar maupun turbulen, maka partikel-partikel fluida di
sekitar permukaan akan bergerak lambat akibat gaya viskos. Patikel-partikel
fluida yang berdekatan ke permukaan menempel pada permukaan tersebut dan
kecepatannya adalah nol relative terhadap batas. Partikel fluida yang lain
berusaha bergerak lambat di atas partikel yang relatif diam tersebut sebagai
akibat interaksi antara gerakan fluida yang cepat dan fluida yang lambat. Hal
ini merupakan fenomena yang dapat meningkatkan gaya atau tegangan geser.
Lapisan fluida yang kecepatannya terpengaruh oleh tegangan geser batas akibat
viskositas disebut lapisan batas ( boundary layer ). Daerah yang melingkupi
permukaan aliran, dimana tepat di bawah permukaan lapisan batas terdapat hambatan akibat pengaruh gesekan
fluida dan tepat di atas lapisan batas aliran fluida adalah tanpa hambatan.
Ada 2 buah plat yang dipisahkan oleh fluida. Pada
plat bawah diam, sedangkan pada plat atasnya bergerak dengan kecepatan U dan
terdapat gaya P yang menggerakkan. Plat tersebut mempunyai luas penampang A.
Gaya P menghasilkan shear stress. Shear stress dihasilkan oleh viskositas
dinamis dikali kecepatan plat dibagi dengan jarak antar plat. Rumus shear
stress :
U/b adalah laju perubahan angular fluida atau
disebut juga gradien kecepatan. Karena adanya pesamaan diatas, antara lapisan
fluida mempunyai kecepatan yang berbeda beda sebagai fungsi dari y, sehingga
masing-masing lapisan fluida bergerak relative satu sama lain. Lapisan yang
semakin dekat plat diam maka akan mempunyai kecepatan yang semakin kecil dan
membentuk lapisan batas. Jadi, jika shear stressnya semakin besar maka lapisan
batasnya juga semakin besar.
Lapisan batas
adalah pendekatan untuk memperkirakan pada daerah viskos ( dalam lapisan batas
) dan non viskos ( luar lapisan batas ). Aliran non viskos adalah aliran yang
tegangan geser adalah nol antara fluidanya. Namun, untuk aliran viskos
tegangan geser diperhitungkan.
Minggu, 13 Mei 2012
Aliran Dimensional
Simulasi CFD tidak pernah 100 % menyamai
kondisi real. Aplikasi fluida dalam kehidupan sehari-hari sebagai engineer
adalah bagaimana kita mendesign sesuatu yang berkarakter, seperti mendesign
body mobil . Hal lainnya kita bisa melihat kondisi fluida dalam ruang bakar, aliran pipa venturi , jika pipa kecil
maka tekanan rendah dan kecepatan tinggi, begitu sebaliknya.
Aliran Dimensional
Aliran dimensional adalah suatu metode untuk
mereduksi dari parameter satu ke parameter yang lainnya untuk mendapatkan
aliran dan geometrinya.
Satu parameter yang penting
oleh engineer dengan mendapatkan Q
(debit), berupa tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong aliran fluida.
Hubungan fungsional secara umum antara variabel yang berlaku untuk sistem pemipaan sejenis.
Mengumpulkan variabel tersebut ke dalam
dua kombinasi tak- berdimensi ( produk tak-berdimensi atau kelompok tak-berdimensi
) sehingga,
Penyederhanaan dari 5 variabel ke 2 variabel. Namun dasar
penyederhanaan, berlandaskan pada perhitungan dari dimensi variabel yang terkait.
Kita memeriksa dimensi kedua kelompok ,
yang secara nyata memperlihatkan bahwa kelompok tersebut adalah produk tak-
berdimensi, seperti yang ditunjukkan
dibawah ini.
Kita tidak hanya mengurangi jumlah variabel dari 5 menjadi 2,
tetapi kelompok baru tersebut merupakan kombinasi variabel tak-berdimensi, yang berarti bahwa hasil yang ditampilkan
akan tidak bergantung pada sistem satuan yang kita pilih, dan
analisis seperti inilah yang dinamakan analisi
dimensional.
Hukum Reynolds
adalah parameter tak berdimensi yang
sangat terkenal dalam ilmu mekanika fluida
Pipa di Dasar Laut
Kestabilan pipa di dasar laut, baik kestabilan dalam arah vertikal maupun arah horizontal, sangat dipengaruhi oleh berat pipeline di dalam air, gaya-gaya lingkungan yang bekerja , serta resistansi tanah di dasar laut. Gaya-gaya lingkungan yang masuk ke dalam analisis kestabilan pipa terdiri dari gaya-gaya hidrodinamika pipa, seperti gaya seret, gaya inersia, dan gaya angkat. Resistansi tanah dasar laut merupakan gaya gesek yang terjadi antara pipa dengan permukaan tanah dasar laut tersebut.
Gambar Diagram Gaya yang Bekerja pada Pipa di Dasar Laut
A.Gaya Horizontal :
1.Gaya Seret
Gaya seret terjadi karena adanya gaya gesekan antara fluida dengan dinding pipa atau yang dikenal sebagai skin friction dan adanya vortex yang terjadi di belakang pipa( form drag ).Terjadi gaya seret sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran.
2.Gaya Inersia
Gaya inersia menunjukkan adanya dari masa fluida yang dipindahkan oleh pipa, nilainya dipengaruhi oleh percepatan partikel air.
B.Gaya Vertikal :
Gaya angkat adalah gaya hidrodinamik dalam arah vertikal, gaya ini terjadi apabila terdapat konsentrasi streamline dalam pipa. Konsentrasi streamline terjadi di atas silinder pipa yang mengakibatkan gaya angkat keatas. Jika terjadi celah sempit antara silinder dan seabed konsentrasi streamline di bawah silinder pipa akan mengakibatkan gaya angkat negatif kearah bawah.
Aliran fluida disekitar silinder
Aliran disekitar silinder akan menghasilkan resultan gaya pada permukaan silindernya, yang mana terbagi menjadi dua bagian yaitu, pertama gaya yang disebabkan karena adanya tekanan dan kedua gaya yang disebabkan oleh adanya kekasaran pipa, lihat gambar di bawah ini Gaya searah dari resultan gayanya ( karena tekanan ).
Gambar Sketsa Gaya
Adanya vortex shedding akan mengakibatkan adanya komponen gaya transversal yang umum disebut gaya angkat. Gaya pada silinder akibat gaya gelombang tergantung pada angka Reynolds. Pengaruh lainnya yaitu bentuk benda, kekasaran, turbulensi, dan gaya gesek akan menyebabkan perubahan aliran. Bagaimana pun adanya pengecualian yaitu pada angka Reynolds rendah ( Re<<40 ), dimana umumnya disebut aliran akan mengalami vortex shedding. Sebagai konsekuensi dari phenomena vortex shedding, distribusi tekanan disekitar silinder akan mengalami perubahan yang periodik di dalam prosesnya, sehingga menimbulkan gaya yang berperiodik pada silindernya. Distribusi tekanan total didapatkan dengan mengintegrasikan tersebut pada permukaan silinder.
Selasa, 01 Mei 2012
Contoh Soal : Kekuatan Maksimum Vortex
Apabila air mengalir keluar dari sebuah tangki melalui lubang bukaan di dasarnya, sebuah vorteks dapat terbentuk dengan profil permukaan melengkung seperti yang ditunjukkan pada gambar P6.45. Asumsikan bahwa distribusi kecepatan di dalam vorteks sama dengan sebuah vorteks bebas. Pada saat yang bersamaan dengan air yang keluar melalui titik A, diinginkan pula untuk mengalirkan dalam jumlah kecil air keluar melalui pipa B. Jika kapasitas melalui A meningkat kekuatan vorteks juga meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh sirkulasinya. Tentukan kekuatan maksimum yang dapat dimiliki vorteks sedemikian hingga tidak ada udara yang terhisap ke dalam di titik B. Nyatakan jawaban dalam besaran sirkulasi. Asumsikan bahwa ketinggian fluida di tangki pada jarak yang cukup jauh dari lubang bukaan di A tetap konstan dan efek viskos dapat diabaikan.
Jawab :
Karena vorteks bebas merupakan medan aliran irasional, maka persamaan Bernoulli berikut
Karena vorteks bebas merupakan medan aliran irasional, maka persamaan Bernoulli berikut
dapat dituliskan untuk titik apa saja dalam vorteks tersebut. Jika titik-titik yang dipilih berada di permukaan bebas, dimana P1=P2=0, maka :
di mana ketinggian permukaan bebas, zs , diukur relatif terhadap datum yang melalui permukaan atas.
Kecepatannya diberikan oleh persamaan
Kita mengetahui bahwa V1 = vθ ≈ 0. Sehingga,
Udara akan dihisap ke dalam pipa saat zs = -1 ft untuk r = 2 ft. Sehingga,
Dengan demikian,
Contoh Soal : Menentukan Potensial Kecepatan
Diketahui suatu distribusi kecepatan pada aliran dua dimensi
dari sebuah fluida viskos di antara dua plat lebar yang paralel membentuk fungsi parabolik,
dengan fungsi
dimana v = 0. Tentukan, jika ada,stream function dan potensial kecepatannya !
Jawab :
Untuk menentukan stream function,
kita dapat mengintegralkan persamaan di atas terhadap variabel "y". Sehingga,
dimana C adalah sebuah konstanta bebas.
Untuk menentukan potensial kecepatan,
kita dapat mengintegralkan persamaan di atas terhadap variabel "x". Sehingga,
Namun karena,
dan persamaan ini tidak dapat dipenuhi oleh semua nilai x dan y, maka tidak ada potensial kecepatan yang dapat mendeskripsikan aliran ini ( aliran bersifat irasional ).
Langganan:
Postingan (Atom)